UM Purwokerto Bertabur Prestasi di Ajang Seni Budaya dan Olahraga

UMP Bertabur Prestasi di Ajang Seni Budaya dan Olahraga

Prestasi bukan lagi hal yang aneh bagi Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP). Dalam perjalanannya, berbagai prestasi telah diraih mahasiswa dibidang seni budaya dan olahraga.  “Alhamdulillah UMP menduduki juara. Ini prestasi yang tidak mudah dicapai. Banyak talent meraih medali emas, perak dan perunggu. Selamat kepada semua yang berprestasi di beberapa perlombaan,” jelas Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan  dan Al Islam Kemuhammadiyahan Akhmad Darmawan MSi, Kamis, (30/12/2021). Dijelaskan, prestasi berhasil diraih mahasiswa UMP di ajang Pekan Seni Mahasiswa Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah Nasional ke V (PSM PTMA) 2021. Acara yang digelar oleh Lembaga Seni Budaya dan Olahraga (LSBO) di Magelang pada (15/12/2021) lalu, berhasil meraih berbagai medali. Diantaranya, medali emas diraih oleh UKM Lingkar Seni UMP kategori lomba Band, Surya Kinasih UMP kategori lomba Penciptaan Gerak dan Lagu.  Medali perak diraih oleh Yogi Ikhlas Saputro dari Pendidikan Agama Islam lomba Qiraah Musabaqah Tilawatil Qur’an, Agista Mahardika dari Psikologi lomba Nyanyi Tunggal Pop Islami Putra, UKM Lingkar Seni kategori lomba Penciptaan Lagu, dan Medali perunggu diraih oleh Isnaeni Dewi Zaherli dari Sastra Inggris kategori lomba Monolog. Lainnya,  Andre Rifki Aji S dari PBSI kategori Lomba Peulisan Cerpen, Diana Fadila dari PBSI kategori lomba Penulisan Puisi, Muhammad Sofi Indra N dari Teknik Sipil kategori lomba Lukis Umum, Andre Rifki Aji S dari PBSI kategori lomba Penulisan Cerpen.  Kepala Biro Kemahasiswaan dan Alumni Efi Miftah Fridli MPd mengapresiasi atas kerja keras dan prestasi yang berhasil diraih oleh mahasiswa UMP. “Saya sangat menghargai ikhtiar dari para penekun, atlet, pembina dan panitia yang sudah bahu membahu berkolaborasi, meluangkan waktu, kesempatan, tenaga, pikiran dan pengorbanan yang lain. Dua tahun ke depan prestasi kita semakin meningkat. Untuk PSM “Mari Bung Rebut Kembali” itulah jargon saya untuk setiap prestasi yang sudah kita raih, untuk kita rebut kembali dan pertahankan” jelasnya. (smm/tgr)

Sumber : https://ump.ac.id/Berita-2468-UMP.Bertabur.Prestasi.di.Ajang.Seni.Budaya.dan.Olahraga.html

UMP Siap Buka Kampus di Banjarnegara

UMP Siap Buka Kampus di Banjarnegara

Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Banyumas Jawa Tengah terus berkembang pesat. Kampus yang memiliki lebih dari 48 program studi S1, S2 dan profesi itu, telah siap mendirikan kampus di Banjarnegara. Rencana itu mulai direalisasikan dengan didirikannya Kampung UMP yang terletak di kabupaten setempat.  “Potensi Banjarnegara sangat luar biasa, dan kita akui track record arah pembangunan Banjarnegara ini sudah sangat baik. Dari potensi itu banyak hal yang bisa UMP lakukan. UMP perlu memberikan sumbangsih,” kata Rektor UMP Dr Jebul Suroso dalam acara Ngobrol Santai Bersama Putra Daerah Kabupaten Banjanegara bertajuk Masa Depan Pendidikan Banjarnegara, di Rumah Dinas Bupati, Sabtu (11/12/2021) lalu. Menurut Rektor, UMP perlu membangun Kampung UMP dibeberapa wilayah yang ada di Banjarnegara. Hadirnya Kampung UMP agar bisa memfasilitasi Kabupaten Banjarnegara diaspek Pendidikan, ekonomi dan lainnya. “UMP memiliki banyak fakultas, ada Farmasi, Kedokteran, Teknik dan Sains, Ekonomi dan Bisnis, Agama Islam, Hukum, Sastra, Psikologi, Ilmu Kesehatan, Pertanian dan Perikanan, Keguruan dan Ilmu Pendidikan serta masih banyak lainnya,” terangnya. Melihat potensi yang ada di Kabupaten Banjarnegara, Rektor berencana akan membuat Pusat Studi Singkong. “Kebetulan di UMP ada banyak fakultas. Yang terkait dengan singkong mungkin fakultas pertanian perikanan, dan fakultas Teknik dan sains. Kita segerakan ada pusat studi singkong disitu,” jelasnya.  Lebih lanjut rektor mengatakan, dalam proses pembelajaran UMP memiliki dua sistem pembelajaran. Ada kelas daring dan kelas luring.  “Bagi putra putri Banjarnegara yang ingin kuliah di UMP, jangan khawatir. Di UMP Kelas itu kami jadikan dua, yaitu kelas online dan kelas ofline. Sehingga dengan demikian akan memudahkan untuk setiap warga Banjarnegara nanti bisa mengakses pendidikan di UMP. Jangan khawatir selagi kampusnya di Purwokerto masih banyak kemudahan,” jelasnya.  Terkait Kampung UMP Plh Bupati Banjarnegara, Syamsudin mengatakan, sudah cukup lama pemerintah kabupaten rencanakan Kampung UMP dan sudah ada satu tempat yang sudah menunggu.  “Masyarakatnya sudah sangat menunggu, bagaimana itu dikelola dengan baik. Disana kami punya mimpi ada pusat studi literasi, pusat konservasi, dan pemberdayaan UMKM,” jelasnya.  Sementara itu Prof Sukirno Putra Daerah Banjarnegara itu mendukung program Plh Bupati Banjarnegara terkait keekonomian dan kerakyatan.  “Betul yang dikatakan pak Plh Bupati Banjarnegara mengenai perut, domet dan otak. Itu memang dibutuhkan sekali. Gayung bersambut dengan apa yang disampaikan oleh pak Rektor UMP. Untuk bisa mengangkat perekonomian disana,” pungkasnya. (tgr)

Sumber : https://ump.ac.id/Berita-2433-UMP.Siap.Buka.Kampus.di.Banjarnegara.html

Mahasiswa UMP Ciptakan Sabun Cuci Tangan Anti Bakteri dari Pelepah Pisang

Mahasiswa UMP Ciptakan Sabun Cuci Tangan Anti Bakteri dari Pelepah Pisang

Masa pandemi tidak menyurutkan mahasiswa Fakultas Teknik dan Sains (FTS) Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) untuk terus berinovasi. Terbukti, Tim Program Kreativitas Mahasiswa- Penelitian (PKM-P) Program Studi Teknik Kimia, berhasil menciptakan sabun cuci tangan anti bakteri dari pelepah pisang.  Mereka yakni, Ramah Falah Maulidina, Novi Astuti dan Riska Anisa Wahyadi. Dengan memproduksi sabun cuci tangan anti bakteri yang ramah lingkungan dari bahan alam, mereka berhasil meraih juara 1 dalam ajang Asosiasi Sains dan Teknologi Perguruan Tinggi Muhammadiyah 2021. 

  “Kami mengambil tema produksi sabun dari limbah organik yang didasarkan pada fakta bahwa semenjak Pandemi Covid-19 jumlah permintaan sabun cuci tangan terus melonjak, bahkan sempat terjadi kelangkaan stok dipertengahan hingga akhir tahun 2020. Sementara Anjuran pemerintah untuk mencuci tangan dengan sabun terus digencarkan untuk menekan penularan pandemi Covid-19,” kata Novi Astuti salah satu anggota tim yang juga kader IMM UMP, Selasa (2/11/2021).  Novi bersama timnya melihat adanya potensi pencemaran lingkungan yang diakibatkan dari limbah sabun. Melihat kondisi tersebut, mereka melakukan inovasi dengan alternatif bahan surfaktan alami yang ramah lingkungan dan memiliki sifat antiseptic dengan saponin dari pelepah pisang. “Salah satu bahan alam tersebut adalah saponin dari pelepah pisang. Pemilihan objek penelitian berupa pelepah pisang ambon (Musa paradisiaca var. Sapientum L) adalah karena selama ini pelepah pisang dianggap sebagai limbah yang belum termanfaatkan secara optimal.

Padahal disisi lain limbah pelepah pisang menyimpan berbagai senyawa bioaktif bermanfaat,” katanya.  Lebih lanjut ia mengatakan, tanaman pisang merupakan salah satu komoditas unggulan Banyumas, Jawa Tengah, sehingga bahan baku akan selalu ada sepanjang tahun. “Jadi saponin diekstrak dari pelepah pisang ambon dengan pelarut organik. Saponin yang telah diperoleh selanjutnya dikarakterisasi dan diformulasikan menjadi sediaan sabun bersama bahan pendukung lain, seperti gliserin, parfum dan lain sebagainya,” jelasnya.   Hasil pengujian laboratorium menunjukkan bahwa produk sabun yang diberi nama “Bambino atau kepanjangan dari Banana Midrib-Bio Hand Soap tersebut menunjukkan kesesuaian dengan karakteristik sabun cair cuci tangan yang diatur dalam SNI 2588:2017.  “Selain itu sediaan sabun juga memiliki sifat anti bakteri dan nilai BOD serta COD telah memenuhi baku mutu sesuai PERMEN LHK Nomor 68 Tahun 2016 tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik,” ungkapnya.  Sementara itu, Dosen Pembimbing Dini Nur Afifah mengatakan banyak mahasiswa Teknik Kimia yang tertarik melakukan penelitian di bidang Pengolahan dan Konversi Limbah.  “Saat ini penanganan limbah tidak lagi sekedar untuk mencegah kerusakan lingkungan, tapi diarahkan pada produksi teknologi tepat guna. Prototype sabun cuci tangan yang telah dihasilkan oleh Tim PKM-P Teknik Kimia diharapkan dapat terus disempurnakan hingga nanti dapat dinikmati manfaatnya oleh khalayak umum, terutama saat masa Pandemi Covid-19,” pungkasnya. (nov/tgr)

Sumber : https://ump.ac.id/Prestasi-2393-Mahasiswa.UMP.Ciptakan.Sabun.Cuci.Tangan.Anti.Bakteri.dari.Pelepah.Pisang.html

Mahasiswa Teknik dan Sains UMP Kembali Raih Juara Nasional

Tim Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) Fakultas Teknik dan Sains Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) menambah kembali prestasi di kancah nasional. Kali ini, Tim Bambino dari Teknik Kimia yang mengusung judul penelitian “Pemanfaatan Saponin Limbah Pelepah Pisang Ambon (Musa paradisiaca var. sapientum L.) sebagai Surfaktan Alami pada Bio Hand Soap” dinobatkan sebagai Juara 1 pada lomba Program Kreativitas Mahasiswa Muhammadiyah (PKMM), yang diselenggarakan oleh Asosiasi Sains dan Teknologi-Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah (AST-PTMA) tahun 2021. 

 Tidak hanya itu, Tim Biopori yang merupakan kolaborasi Teknik Kimia dan Teknik Elektro juga meraih Juara 2 pada lomba yang sama, dengan judul pengabdian masyarakat “Penerapan Biopori sebagai Bentuk Tindakan Preventif pada Musim Kemarau di Desa Kebondalem, Kecamatan Bawang, Kabupaten Banjarnegara”. Dosen pembimbing Tim Biopori, Neni Damajanti S.T., M.T., mengatakan lomba Program Kreativitas Mahasiswa Muhammadiyah (PKMM) dibagi menjadi beberapa bidang, diantaranya bidang penelitian (PKM-P) dan bidang pengabdian masyarakat (PKM-M).  “Tim Bambino masuk di bidang PKM-P, sementara Tim Biopori masuk di bidang PKM-M. Jadi, 2 tim ini sebelumnya termasuk dari 8 tim UMP yang lolos pendanaan PKM dari Dirjen Dikti Ristek Kemdikbudristek,” jelas Neni di Purwokerto, Senin (1/11/2021).   

Dijelaskan lomba tahunan tersebut diadakan khusus oleh Asosiasi Sains dan Teknik Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah (AST-PTMA), bertepatan dengan rakornas, seminar nasional dan seminar internasional. Untuk tahun ini seluruh kegiatan tersebut dipusatkan di Universitas Muhammadiyah Banjarmasin, baik secara luring maupun daring. Sementara itu, Sheren Liana Saputri (Ketua Tim Biopori) menjelaskan bahwa pengabdian masyarakat yang dilakukan timnya berawal dari kegelisahan warga Desa Kebondalem, Banjarnegara, yang sering mengalami kesulitan air akibat kekeringan di desa yang memiliki luas wilayah 991,08 Ha tersebut.  “Kekeringan yang terjadi menyebabkan warga mengalami krisis air. Situasi terparah yang pernah terjadi adalah pada tahun 2019, dimana pada saat itu terdapat 14 desa lain yang mengalami kekeringan.

Dalam satu dusun, rumah satu dengan yang lainnya cukup rapat,” jelasnya.  Mereka membuat lubang resapan biopori sebagai bentuk tindakan preventif untuk mencegah adanya krisis air pada musim kemarau. Kegiatan pembuatan lubang resapan biopori berlangsung pada tanggal 25-26 Juni 2021 lalu.  “Lubang  resapan biopori yang telah berhasil dibuat sebanyak 100 buah dan tersebar pada 12 titik rumah warga, dimana pada setiap rumah terdapat 8 lubang,” jelasnya.   Menurutnya, kegiatan pembuatan lubang resapan biopori membuat warga desa sadar, bahwa perlu adanya sebuah tindakan pencegahan yang dilakukan untuk menanggulangi masalah kekeringan yang dihadapi hampir setiap tahun.(tgr)

Sumber : https://ump.ac.id/Berita-2390-Mahasiswa.Teknik.dan.Sains.UMP.Kembali.Raih.Juara.Nasional.html

Go Internasional, 20 Mahasiswa UMP Lolos ICT di Malaysia

Go Internasional, 20 Mahasiswa UMP Lolos ICT di Malaysia

Univeritas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) Jawa Tengah melalui Biro Urusan Internasional terus melebarkan sayapnya di kancah internasional.

Upaya ini dibuktikan dengan keberhasilan 20 mahasiswa berhasil lolos seleksi program International Credit Transfer (ICT) dengan Universitas Teknologi Malaysia (UTM) dan Management and Science University (MSU), Malaysia.

Rektor UMP Dr Jebul Suroso mengatakan aktivitas international mahasiswa tidak hanya membawa nama mahasiswa sendiri, melainkan membawa nama UMP, Persyarikatan Muhammadiyah, dan Indonesia.

“Disana kalian bukan hanya belajar tentang kompetensi Prodi yang dimiliki, juga dapat mengembangkan networking dengan mahasiswa UTM dan MSU. Hubungan baik tersebut dapat menjadi jembatan kegiatan internasional lebih lanjut yang diharapkan dilaksanakan UMP,” kata Dr Jebul didampingi Wakil Rektor Bidang Akademik UMP Ir Aman Suyadi MP, Selasa (19/10/2021).

Rektor berharap mahasiswa peserta ICT dapat memanfaatkan program dengan sebaik mungkin. Menurutnya moment tersebut bisa untuk personal branding diri sebagai keunggulan dan peningkatan kapasitas diri untuk meraih kesuksesan.

“Apa yang bisa kalian unggulkan? Pertama adalah pemikiran, konseptualisasi, skill dan yang ketiga attitude. Langkah kalian saat ini mengikuti program ICT sudah sangat tepat sebagai tahapan personal branding yang bagus,” ungkapnya.

Sementara itu Kepala Biro Urusan Internasional (BUI), Condro Nur Alim PhD mengatakan total keseluruhan mahasiswa yang berhasil lolos seleksi program ICT sebanyak 20 orang. Dari jumlah tersebut, 10 mahasiswa lolos di MSU dan 10 mahasiswa di UTM.

“Program ICT, pendanaan dari Dikti. Mereka kuliah di Indonesia tapi mendapatkan uang saku, dan semuanya disupport Dikti karena ini program yang kompetitif. Regulasi terbarunya adalah satu universitas hanya bisa mengajukan maksimum 10 mahasiswa. Alhamdulillah kita ajukan 10 dan semuanya alhamdulillah lolos,” ucapnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, dari UTM support 100%. Pihaknya juga bernegosiasi agar memberikan half funded beasiswa. “Para mahasiswa ini bayarnya di UMP kuliahnya di UTM selama satu semester ini,” jelasnya.

Salah satu mahasiswa Amarizky Juansinta berharap kegiatan berjalan lancer. “Kami sangat banyak menerima pelajaran dan pengalaman terutama dalam adaptasi perbedaan antara mahasiswa Indonesia dengan mahasiswa Malaysia. Harapannya dapat berjalan dengan baik megikuti program dari awal sampai akhir,” pungkasnya. (coc/tgr)

Sumber : https://ump.ac.id/Berita-2370-Go.Internasional..20.Mahasiswa.UMP.Lolos.ICT.di.Malaysia.html